Thursday, April 26, 2012

Something undefined

Semalem aku sama temen temenku, kami pergi sama sama buat makan, especially ada temen yang baru aja ngerayain ulangtahunnya, jadi dia yang nraktir, namanya Tiya. Liat foto ini deh, ini foto kami ambil pas pulang sekolah semester 2 di satu senja yang indah *halah.

Dari sebelah kiri, cewek yang pake baju pink berambut panjang dan senyumnya cantik, namanya Ika. Trus dari kiri ke kanan ada teh Efa, aku, Tiya, Alamanda, sama yang pake baju sama kerudung coklat itu Mitsa. Yang ikut acara semalem itu aku, Ika, Tiya, teteh sama Mitsa, Manda nggak ikut. Mungkin dia lagi pengen istirahat ya. Ada juga lovely single boys (?) kayak Helmo, mas Ricky, Iam, Ayi, Tsani, Trisna, mas Wahyu, Suluh, sama Ubay.

Semalem setelah makan, kami nganterin Tiya pulang dan sedikit berakting kalo aku sama Iam berantem.. Tapi di tengah jalan kami berantem sekaligus nganterin Tiya pulang, aku ngguyur dia pake adonan : 4 telur basi, air keran, kecap Ba*ngo, 9 bungkus terasi pedas AB*C sama tepung bumbu pedasnya Saji*ku. Ku campur semuanya dan baunya bener bener bikin mual. Tiya langsung lari pulang dan mandi, kepanasan banget di kepala sama muka, katanya. Ooops, so sorry dear, that's my bad :( Setelah nganter Tiya pulang, ada beberapa di antara kami yang pergi lagi buat karaokean. Aku, Helmoo, Iam, Ayi, Trisna, mas Ricky sama mas Wahyu. Yaah~ meski ngantuk ngantuk kami tetep nyanyi. Kami seneng bisa sama sama malem ini.

Deg deg. Deg deg. Itu yang kurasain ketika sepanjang jalan -dari aku mulai berangkat ngumpul sampe pulang lagi- entah ku tutupi dengan ketawa yang seperti apapun, rasanya tetep jantung ini berdegup kencang, rasanya ada yang sakiiit banget sejak ada kabar itu. Aku berusaha buat have fun, yang ada malah aku makin ngerasain sakitnya. Apa ini ya, yang lagi dirasain sama kakakku? Apa ini ya, yang dinamakan hubungan batin? Kenapa rasanya sakit sekali? Aku bahkan punya pikiran seperti ini malem ini tadi, "Oke, kemarin udah nangis sampe kayak gitu. Udah berdoa. Sekarang tinggal berusaha lagi, lebih mendekatkan diri sama Bapa dan percaya. Percaya bahwa memang pasti akan selalu ada jalan dari Dia. Jalan menuju sesuatu yang sangat indah yang udah Dia siapin buat kami." tapi itu semua menyublim. Bush! Hilang dalam sekejap mata karena rasanya masih sakit..

Setelah pulang dari karaoke, it's there, still. Aku masih aja ngerasain sakitnya. Akhirnya, seperti biasa, aku nangis sejadi-jadinya. Rasanya rindu. Kerinduan yang nggak akan pernah tersampaikan, kecewaku yang mendalam karena aku nggak bisa melakukan apa apa untuknya, rasa sakit ini, karena aku nggak bisa ada di sampingnya ketika saat saat seperti ini.. Rasanya ada lubang yang gede di sini, di hatiku ini.

Mungkin yang bisa aku lakukan saat ini -seperti yang Sva bilang- hanyalah berusaha dengan segenap hati untuk percaya. Percaya bahwa memang ada jalan kok. Percaya bahwa semuanya memang sudah di siapkan seperti ini. Percaya bahwa Dia sangat menyayangi kami -aku dan keluargaku- apa adanya. Percaya bahwa suatu saat, semua kepercayaan ini tidak akan pernah menjadi sia-sia dan hanya berakhir pada penyesalan, karena aku telah percaya dan berharap pada Bapa, bukan pada yang lainnya. Percaya bahwa Dia ada, dan selalu ada disini, menghiburku, karena setelah aku berdoa, aku berfikir bahwa aku pasti bisa menguatkan diriku sendiri, juga menguatkan dirinya, dan tidak pernah lelah untuk selalu mengucap syukur, dan selalu percaya sama Dia, pasti akan selalu ada jalan. Percaya sama Dia bahwa Dia pasti akan menjaga keluargaku dengan sangat baik. Dia sudah menyiapkan semuanya. Aku harus mendukung kakakku untuk bersiap dan memantaskan diri untuk menerima berkat itu: bahwa Dia telah menyiapkan sesuatu yang sangat indah disana, yang sedang menunggu untuk kami datangi dan kami ambil.

No comments:

Post a Comment